Sebagian remaja tidak menyadari bahwa berada di titik yang sama terus-menerus adalah tanda bahwa seseorang tidak berkembang. Banyak yang terjebak dalam zona nyaman yang akhirnya membuat mereka enggan untuk bergerak maju menuju masa depan cemerlang.
Di usia menuju angka 21 tahun, banyak yang masih berleha-leha dengan teman-teman nongkrongnya, bersantai dengan harta orang tuanya, bahkan sibuk dengan kekasihnya. Padahal, usia 21 sangat krusial untuk membentuk pribadi dan karir di masa yang akan datang.
Kalau sudah demikian, banyak yang menyesal karena tidak mencicil sedikit demi sedikit sejak awal. Tidak sedikit juga yang hanya bisa iri melihat teman sejawatnya sukses bahkan bisa membuka lapangan kerja. Langkahmu sudah sampai mana? Ingin sukses? Lakukan ini hal-hal berikut sebelum berusia 21 tahun.
Ada Apa Dengan Usia 21 Tahun?
Di usia 21 tahun, banyak perubahan yang terjadi dalam hidup. Baik di lingkungan keluarga maupun sosial lainnya. Sebelum berusia 21 tahun, sebaiknya kamu perhatikan lagi terkait hal-hal yang akan kamu bangun untuk masa depanmu kelak. Ada apa dengan usia 21 tahun?
1. Sikap keluarga yang berubah
Menginjak usia 21 tahun, kedua orang tua biasanya akan lebih tegas kepada anak-anaknya. Di level ini, biasanya Si Anak akan merasa tidak disayang oleh orang tuanya. Biasanya, semakin menua akan semakin besar tanggung jawab yang diberikan orang tua kepada kamu. Sehingga kamu akan mulai meninggalkan kebiasaan dimanja oleh orang tua.
2. Kalah Merupakan Hal Biasa
Rasa kompetitif dalam diri biasanya akan memudar di usia 21 tahun. Maka jangan heran kalau perasaanmu biasa saja saat kamu tidak memenangkan perlombaan tertentu.
3. Skala Prioritas yang Mulai Berubah
Rasa kompetitif yang berkurang juga merupakan dampak dari skala proritasmu yang mulai berubah. Usia 21 tahun mengajarkan bahwa masa depan adalah prioritas utama dibanding serunya menang di pertandingan yang hanya sesaat.
4. Berkurangnya Teman
Semakin dewasa, teman seakan menghilang atu perasatu. Namun, sisa-sisa pertemanan yang ada justru akan semakin dekat dan erat. Usia 21 akan menyadarkanmu bahwa dunia tidak melulu tentang teman, tapi ada yang lebih penting yaitu masa depan.
5. Bahagia Bukan Hanya tentang Pacar
Biasanya, di usia 21 tahun kamu akan mengalami rasa jenuh untuk memulai penjajakan dengan lawan jenis, berkenalan dengan keluarganya, juga mengalami konflik drama. Hubungan yang akan terjalin di usia 21 biasanya akan lebih santai dan to the point. Bukan berarti tidak serius, melainkan menunjukkan bahwa serius tidak perlu ambisius.
6. Sadar akan Sulitnya Mencari Uang
Di usia 21 tahun, ada yang masih duduk di perkuliahan, ada yang sedang mencari kerja, dan ada pula yang sudah mendapatkan pekerjaan. Sebagian mahasiswa memilih mencarai relasi dan merintis bisnis bersama sahabat terdekat. Bagi yang sudah kerja, mulai terasa kerasnya dunia kerja dan seisinya. Bagi yang belum mendapatkan pekerjaan, kamu mulai sadar bahwa mencari uang tidak semudah menghabiskannya.
Kebiasaan yang Harus Dihindari Sebelum Kamu Berusia 21 Tahun
1. Stop Berpikir Bahwa Pacar Adalah Kunci Kebahagiaan
“Bucin” yang artinya budah cinta, istilah yang terkenal belakangan ini biasanya terjadi di usia sebelum 20 tahun. Istilah ini diberikan kepada seseorang yang melakukan apapun demi kekasihnya yang tentu saja belum tentu menjadi pasangan hidupnya.
Mirisnya, banyak jomblo di usia belum 20 tahun merasa sangat butuh pacar untuk motivasi hidupnya. Bahkan, ada yang merasa tidak bersemangat hingga putus asa hanya karena putus dengan pacarnya.
Tentu saja, hal-hal tersebut harus kamu tinggalkan sebelum usia 21 tahun. Jatuh cinta boleh, tapi tidak perlu menuruti semua keinginan orang yang dicintai. Memilih untuk jomblo sampai menemukan orang yang cocok? Tidak masalah, justru kamu akan lebih fokus terhadap karir dan masa depan. Semangat ya!
2. Teguh Pada Keputusan yang Telah Kamu Buat
Tentu saja, sebagai orang yang sdah mulai memikirkan masa depan memiliki visi hidup dan cara menempuhnya sendiri. Saat kamu telah memutuskannya, sebaiknya kamu berdiri atas keputusan tersebut. Siap-siap tutup telinga dari pendapat atau komentar orang lain yang tidak lebih hanya iseng dalam berargumen.
Pilihlah jalan hidup yang kamu sukai, karena hidup bukan tentang omongan orang. Lebih jauh lagi, tentang keluarga dan anak cucumu di masa depan. So, mulai sekarang kamu harus membiasakan acuh terhadap komentar miring yang mampir di telinga, ya.
3. Hanya Bergaul dengan Orang-orang yang Memberikan Energi Positif
“Sombong banget, kan cuma temenan aja, gapapalah ikut nongkrong sesekali”
Mungkin kalimat senada akan kamu dengar ketika kamu memutuskan untuk pilah-pilih teman dekat. Eits, jangan goyah ya. Kamu harus tetap fokus pada tujuan. Sapalah mereka melalui media sosial atau saat bertemu di suatu tempat. Namun untuk berkumpul dan hura-hura yang tidak perlu, kamu perlu mundur selangkah untuk kemajuan dirimu sendiri.
Semakin dewasa, kamu akan mengerti bahwa teman main yang baik adalah yang memberikan energi positif dan yang membicarakan hal bermanfaat di setiap perkumpulannya. Yang mendukung visi baik, mengingatkan kesalahan dan menyemangati ketika kamu sedang terpuruk.
4. Bye Bye Drama!
Kehidupan remaja terkesan banyak drama, mulai dari konflik persahabatan, konflik karena tugas kelompok maupun urusan percintaan. Sebelum usia 21 tahun, kamu harus meninggalkan dunia per-drama-an tersebut yang akan membuang-buang waktumu.
Sebaiknya, bersikaplah dewasa dengan menyimpan rasa yang sekadarnya alias tidak berlarut-larut. Tidak ada yang baik dalam hal yang berlebihan, baik itu tangis, marah, bahkan tertawa.
Nah, sekarang bagaimana? Masih ada yang kamu jalani dari keempat pantangan tesebut? Cobalah ambil sikap perubahan, tentu ke arah yang positif ya. Sebab, kamu sendiriah yang akan menentukan nasibmu di masa depan. Maka, tentukan dan lakukan sebelum memasuki usia 21 tahun. Selamat berpetualang di kehidupan usia 21 tahun!