Anggap saja semua perlakuan manisnya adalah sikap sahabat yang baik, kalau jadi pacar anggap saja itu bonus. So, kamu tidak akan merasa rugi atau sakit hati ketika kenyataan yang dihadapi tak sesuai ekspektasi
Manusia adalah makhluk yang kompleks, perasaan mereka begitu rumit dan sulit ditebak terlebih ketika jatuh cinta. Proses mendapatkan cinta pun yang seharusnya mudah jadi terlihat amat susah karena proses pendekatan yang lebih banyak dilakukan dengan menebak-nebak. Dua manusia yang sedang saling jatuh cinta lebih sering merasa takut memperlihatkan perasaannya ketimbang lantang mengambil resiko ketika mengungkap rasa.
Tapi, ada pula sebagian individu yang tak sadar bahwa cinta yang diharapkannya tak punya rasa yang sama. Sialnya, ia tak juga peka bahwa sia dia yang dipuja benar-benar menjaga jarak. Pada akhirnya, mereka hanya menuai kecewa karena Realitas tak sesuai ekspekstasi semula. Setidaknya, buat kamu yang pernah mengalami fase ini pasti pernah merasakan 5 hal ini juga:
1. Ekspektasi : Memiliki Panggilan Spesial, Realita : Panggilan untuk Semua Orang
Pertama dekat langsung memanggil kamu dengan sebutan “beb” atau “sayang” lantas kamu kepedean merasa menjadi orang spesial buat si dia. Ternyata saat bertemu dengan teman-teman sekolah, kampus atau kantornya kamu baru paham bahwa panggilan tersebut memang sudah biasa dia ucapkan untuk menyapa lawan bicara.
2. Ekspektasi : Jalan Berdua, Kenyataan : Bareng Temen-Temennya
Di sabtu siang kamu mendapat pesan dari si dia yang mengajak menghabiskan malam minggu bersama. Kamu langsung terlonjak dari tempat tidur dan sibuk mempersiapkan tampilan terbaik dengan hati riang menuju tempat janjian. Nyatanya dia cuma iseng ngajak kamu padahal sudah janjian pergi bareng teman-temannya. Nahasnya kamu menjawab ia dengan ajakannya yang sebenarnya hanya basa-basi.
3. Ekspektasi : Dapat Kado Spesial, Kenyataan : Nihil
Kamu melihat kalender yang menunjukkan beberapa hari lagi berulang tahun. Meskipun belum jadian kamu sudah optimis mendapat kado dari si dia. Ternyata saat hari H dia hanya mengucapkan selamat ulang tahun saja tanpa kado apa-apa karena memang hanya menganggap kamu teman dekat saja. Kamu saja yang selama ini salah menangkap sikap baiknya.
4. Ekspektasi : diajak Serius, Realita : dicurhatin Tentang Mantan
Hal yang paling membuat kita salah tingkah adalah saat si dia bilang “aku pengen curhat serius nih” dan kamu sudah senyam senyum sendiri membayangkan si dia mengatakan cinta. Tapi ternyata yang dia bayangkan adalah soal mantan, kamu pun hanya bisa memberikan senyum kecut dan mulai sadar bahwa kamu dan dia tidak ada lagi harapan.
5. Ekspektasi : Spesial di Mata dia, Realita : Ternyata Hanya Dianggap Sahabat
Bisa dibilang ini nih klimaksnya. Saat kamu merasa spesial karena selalu dilibatkan dalam segala hal kamu jadi terlalu percaya diri dan akhirnya tersungkur jatuh saat dia mengungkapkan “aku gak mungkin jadian sama kamu karena udah aku anggep ade / kakak sendiri”, pada akhirnya dia tetap hanya menganggapmu teman dan memang sudah sejak jauh hari punya target gebetan.
Be wise ya guys, ketika punya teman dekat bukan berarti dia punya perasaan lebih. Jangan mempermalukan diri sendiri hanya karena dia yang selalu PHP-in kamu. Anggap saja semua perlakuan baiknya adalah sikap sahabat yang baik, kalau ternyata nanti berakhir menjadi belahan jiwa anggap saja itu bonus. So, kamu tidak akan merasa rugi atau sakit hati ketika kenyataan yang dihadapi tak sesuai ekspektasi.