Tak hanya buat pemakainya, makna batik mega mendung juga erat kaitannya dengan si pembuat. Dari proses membatik, pemberian warna sampai selesai.
Mega Mendung merupakan pola yang sangat terkenal dari daerah Cirebon. Sesuai dengan namanya, batik ini berbentuk mega (awan) yang mendung (warnanya meredup). Bentuknya yang khas membuat motif ini sangat mudah dikenali.
Pada awalnya, motif ini hanya mengombinasikan warna biru dan merah. Biru untuk warna gradasi pada awannya. Sedangkan merah menjadi wana background atau dasarnya.
Sekarang makin berkembang, ada banyak perpaduan warna dasar dan awan. Terlihat makin modern dan banyak yang suka. Bisa dipakai oleh semua kalangan dari semua umur, tinggal disesuaikan dengan warnanya saja.
Sejarah batik mega mendung
Dari beberapa literatur disebutkan bahwa pola ini dibuat pertama kali oleh Pangeran Losari. Pangeran Losari ini adalah cicit dari Sunan Gunung Jati.
Kala itu, sang pangeran terinspirasi dari motif-motif awan yang ada di keramik dan benda seni dari China lainnya. Dalam catatan sejarah, disebutkan bahwa Sunan Gunung Jati yang pada abad ke-16 menyebarkan agama islam di daerah Cirebon menikahi seorang Ratu dari China bernama Ong Tien.
Ada perbedaan mendasar antara pola yang tergambar di keramik China dan pola yang berkembang sekarang. Perbedaan tersebut terlihat pada pemilihan warna.
Pola yang ada di keramik biasanya hanya terdiri dari satu warna. Sementara pada pola sekarang merupakan gradasi dari 7 warna.
4 Makna batik mega mendung buat pembuat dan pemakainya
Di balik bentuknya yang manis, ada filosofi makna yang dalam. Makna ini tak hanya diharapkan bisa menempel pada pemakai, tetapi juga pembuatnya. Mau tahu apa saja?
Makna buat pemakai batik
Buat pemakai batik, makna yang bisa diambil adalah menandakan kehidupan yang adem, tidak mudah marah, dan sabar. Ini dilambangkan dengan mega yang mendung.
Awan yang ada di langit dan terlihat redup bisa membawa hawa adem di bumi. Inilah yang menandakan kesabaran dan tidak mudah marah di segala suasana.
Filosofi buat pembuat
Makna batik mega mendung buat para pembuat terletak pada pemberian warna mega yang harus 7 lapis biru. Warna 7 lapis ini didasarkan pada langit yang jumlahnya juga tujuh.
Sementara maknanya buat kreator batik adalah kesabaran dan ketelatenan dalam menyelesaikan batik tersebut. Bagaimanapun, membuat gradasi warna 7 lapis bukanlah hal yang mudah. Akan tetapi, kreator harus telaten untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.
Orang yang berada dalam kondisi marah tidak bisa membuat batik ini. Mereka harus bisa mendinginkan suasana untuk diri sendiri dan orang lain.
Filosofi bentuk awan yang horizontal
Jika kamu mau mengamati, bentuk awan pada motif batik nusantara satu ini tidak vertikal. Tapi horizontal. Apa maknanya?
Polanya dibuat dengan bentuk mendatar karena memiliki filosofi yang mendinginkan suasana untuk orang-orang yang berada di bawahnya. Layaknya langit mendung yang mendinginkan bumi.
Mengandung makna mengayomi
Mega menandakan awan yang luas. Sementara mendung adalah sebuah simbol bagi Keraton Cirebon yang wajib mengayomi, menaungi, dan melindungi rakyatnya. Dengan simbol ini, keraton diharapkan bisa membawa kedamaian dan kesejukan ke seluruh daerah di Cirebon.
Baju batik mega mendung modern
Setelah tahu makna yang begitu dalam dari guratan motif ini, apa yang ada di benakmu? Apakah kamu mau coba membuat baju batik dari motif ini?
Kalau demikian, tenang saja. Batik ini sudah makin modern dengan tampilan yang selalu kece. Beberapa kali Bapak Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat) juga terlihat mengenakan pakaian ini di acara-acara penting.
Aura yang dikeluarkan benar-benar menggambarkan makna batik mega mendung yang kuat. Kamu pun bisa mencobanya!