Tahukah kamu, setiap gambaran pada batik nusantara memiliki makna dan filosofinya sendiri. Ada penjelasan detail dari setiap pulasan dan lengkungan yang dibuat oleh pembatik. Makna ini sudah masyhur dari zaman dulu kala, ketika kerajaan di Indonesia berada di masa kejayaannya.
Sebagai generasi penerus bangsa yang kini gemar mengenakan batik, hendaknya kita tahu masing-masing makna tersebut. Pengetahuan ini bisa dijadikan sebagai acuan dalam memilih batik yang tepat sesuai dengan acara yang didatangi.
Terlebih, batik kadang bisa memunculkan kesan dan aura tersendiri pada diri pemakainya. Entah itu kesederhanaan, kewibawaan, atau yang lainnya. Aura semacam ini dibawa oleh pola-pola yang tergambar pada baju batik yang dikenakan.
Dalam kesempatan kali ini, yuk kita bahas soal makna dan filosofi batik nusantara yang sudah tersohor, bahkan sampai mancanegara.
Filosofi batik Kawung yang berkonsep sederhana
Motif Kawung merupakan salah satu pola yang mudah ditemukan di daerah Jawa, khususnya daerah Yogyakarta dan Solo. Menurut sejarahnya, pola ini sudah dikenal sejak abad kesembilan.
Gambarnya menyerupai kolang-kaling dengan susunan empat sudut dari persegi yang agak membulat. Sangat simpel.
Meski simpel, pola ini sangat terkenal, khususnya pada masa kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.
Sesuai dengan bentuknya yang sederhana, filosofi batik kawung adalah pengendalian diri, hati yang bersih, dan terbebas dari rasa ingin pamer atau riya’.
Motif tambal si penyembuh
Motif selanjutnya yang sangat terkenal adalah tambal. Pola ini sangat mudah ditemukan di daerah Jawa. Tambal merupakan bahasa Jawa yang artinya memperbaiki sesuatu yang berlubang. Misalnya tambal ban atau tambal kain.
Pengambilan nama tambal ini bukan tanpa alasan. Motif ini merupakan pola yang menggambarkan perbaikan atas suatu hal yang sudah rusak, khususnya perbaikan kesehatan.
Konon dulu saat ada orang sakit, batik ini akan digunakan untuk menyelimuti tubuh orang yang sedang sakit tersebut. Lalu, orang yang sakit pun sembuh.
Sama dengan kawung, gambar dari pola ini juga sangat sederhana. Yakni 4 segitiga yang bergabung menjadi satu persegi. Masing-masing segitiga memiliki pola yang berbeda.
Batik nusantara sidoluhur berisi ungkapan doa
Dari bumi Solo kita mengenal batik nusantara sidoluhur yang dipakai oleh mempelai wanita di hari pernikahannya.
Nama sidoluhur memiliki arti yang dalam, sebuah pengharapan atas pernikahan dan pemakainya. Sido artinya adalah jadi atau menjadi. Sedangkan luhur artinya bermartabat dan terhormat.
Artinya, dengan menggunakan motif ini saat menikah, diharapkan calon pengantin akan menjadi orang yang bermartabat dan terhormat selama mengarungi bahtera rumah tangga. Juga harapan bahwa pemakainya selalu dikarunia kesehatan jasmani dan rohani.
Motif pring sedapur ungkapkan kemakmuran dan ketenteraman
Batik nusantara satu ini bergambar pring (bumbu) yang menjulur panjang. Di bagian ujungnya ada burung atau hewan-hewan tertentu yang membuatnya makin bernilai seni.
Motif ini terbilang simpel dan sangat khas, jadi mudah diingat. Makna filosofisnya tak sesederhana polanya. Artinya berkenaan dengan kehidupan yang tenteram dan rukun.
Layaknya pohon bambu yang selalu tumbuh secara berkoloni dan tahan guncangan, pemakai baju bermotif pring sedapur juga diharapkan memiliki hidup yang tenteram dan rukun dengan warga sekitar.
Singa barong bermakna spiritual
Barong dalam bahasa Jawa dan Bali bermakna ajaib. Motif batik nusantara yang berasal dari Cirebon ini memiliki makna spiritual yang dalam.
Pola ini bergambar singa, gajah, naga, dan burung garuda. Masing-masing gambar memiliki makna sendiri. Burung garuda bermakna Bauraq sebagai simbol agama Islam. Naga sangat kental dengan nuansa China dan melambangkan agama Budha. Gajah merupakan lambang agama Hindu. Sementara singa melambangkan agama Kristen Protestan.
Batik Lasem gambarkan akulturasi budaya
Batik Lasem merupakan salah satu motif batik Indonesia yang menggambarkan keberagaman. Pola yang digambarkan merupakan perpaduan budaya asli Lasem yang terletak di Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah, dengan budaya China.
Motifnya digambarkan seperti perpaduan dua budaya yang menghasilkan tampilan indah. Pilihan corak warna colorful menambah kesan modis dan layak diperhitungkan sebagai salah satu bahan pakaian.
Sekar Jagad yang memesona
Makna dan filosofi batik nusantara ini sangat khas. Sekilas terlihat abstrak, akan tetapi bila dilihat secara lebih detail kamu akan melihat bentuk yang menyerupai pulau di Indonesia.
Makna filosofis dari batik ini adalah keberagaman di Indonesia dan dunia. Bahkan, ada yang menjulukinya sebagai batik berkonsep peta Indonesia.
Hal ini senada dengan namanya, Jagad, yang berarti dunia. Sekar sendiri dalam bahasa Jawa berarti bunga. Sedangkan Kar dalam bahasa belada adalah peta.
Priyangan yang sangat rapi
Rapi, berkelas, dan rapat merupakan 3 ciri utama dari pola Priyangan. Makna dari motif ini adalah kesederhanaan, pluralis, terbuka, dan memunculkan kesan selaras.
Makna batik pekalongan – tujuh rupa
Ada banyak sekali motif dari pekalongan. Namun, batik yang paling terkenal dari daerah ini sejak dulu adalah tujuh rupa.
Makna batik pekalongan dan filosofi batik nusantara yang satu ini adalah ciri masyarakat daerah pesisir yang mampu beradaptasi dengan budaya luar secara cepat. Juga bermakna akulturasi budaya Jawa dengan keramik tiongkok yang melahirkan makna kelembutan dan kefasihan.
Sidomukti ungkapkan kesejahteraan
Kamu bisa memilih motif sidomukti bila ingin mengusung konsep mukti yang berarti sejahtera dan mulia. Batik ini sering digunakan pada saat ijab qabul, siraman, dan panggih pengantin.
Parang Kusumo, semangat berjuang dan berusaha
Motif ini sangat mudah dikenali. Parang kusumo merupakan gambaran yang mirip seperti ombak lautan yang terus menerjang secara bertubi-tubi. Ombak ini menggempur karang tanpa kenal lelah setiap harinya.
Makna yang ingin disampaikan dari pola ini adalah sebuah perjuangan dan usaha yang terus menerus tanpa kenal lelah. Layaknya ombak yang terus menabrak karang hingga akhirnya lama kelamaan akan berlubang.
Makna batik mega mendung yang sangat terkenal
Mega mendung merupakan motif yang banyak peminatnya, cocok sekali untuk dipakai oleh kaum milenial karena perpaduan warnanya kekinian.
Mega artinya awan, sedangkan mendung berarti langit yang mendung. Maka dari itu, penggambaran mega mendung biasanya dibuat dengan warna yang kalem. Sedangkan warna dasarnya dibuat mencolok dan kontras sehingga menghasilkan perpaduan yang indah.
Makna batik mega mendung adalah kehidupan manusia haruslah dipenuhi dengan sifat sabar dan tidak mudah marah.
Batik Belanda yang sangat langka
Motif ini dikenalkan pada zaman Belanda. Kala itu, banyak sekali orang Belanda yang tertarik dengan kain asli Indonesia ini. Tak heran bila penggambaran kain ini sangat kental dengan unsur Eropa. Ada gambar bunga tulip, Cinderella, Snow White, Hansel dan Gretell.
Kehadiran batik ini memiliki makna bahwa seni di Indonesia sudah diminati oleh orang luar negeri sejak dahulu kala. Batik ini juga merupakan bukti akulturasi dua budaya secara harmonis.
Batik tiga negeri yang menandakan lokasi pewarnaannya
Namanya tiga negeri sebab ada hal yang mendasarinya. Di mana pewarnaan motif ini dilakukan di Solo, Pekalongan, dan Lasem. Ini menandakan makna kerja sama dalam menciptakan kain bernilai seni tinggi dengan banderol harga yang fantastis!
Beasan dari Cianjur
Motif ini memberikan kesan yang sejuk karena berisi gambar kekayaan alam dari daerah Cianjur. Pilihan warna yang kalem dan motif yang cukup rumit menjadi daya tarik tersendiri pola Beasan.
Jadi, sekarang kamu sudah tahu berbagai macam arti batik nusantara. Maka dari itu, saat hendak membuat pakaian berkain batik. Jangan asal comot dan menyesuaikan dengan mood, tapi sesuaikan antara konsep acara dan makna batiknya. Kamu juga boleh menggabungkan lebih dari satu pola untuk mendapatkan desain yang lebih ciamik.