Puisi adalah sebuah cara untuk menyampaikan pesan melalui diksi dan pola tertulis. Lewat syair yang estetik, ragam sastra yang terikat dengan irama, serta majas yang membuat puisi itu semakin indah. Meski kadang hanya terdiri dari beberapa kata serta kurang dimengerti bagi sebagian orang.
Karya puisi adalah cara penulis mengekspresikan pemikirannya.
Jika Kamu mengharapkan hubungan yang romantis, mengungkapkan kata cinta lewat puisi untuk sang kekasih layak untuk dilakukan. Apapun alasannya, entah Kamu lagi nyari puisi sebagai inspirasi yang dapat di contoh atau sekedar pengen tahu karya-karya populer dari sastrawan terkenal.
Berikut ini adalah beberapa referensi puisi terbaik dari para sastrawan terkenal.
Puisi Cinta Romantis Karya Penyair Generasi Milenial
Kecantikan Wanita (Kurniawan Gunadi)
Kecantikan seorang wanita harus di lihat dari matanya
Karena itulah pintu hatinya, tempat dimana cinta itu ada
Kecantikan wanita terdapat pada matanya,
cara dia memandang dunia
Karena di matanya, terletak gerbang menuju ke hati setiap manusia
Dimana cinta dapat berkembang
Kurniawan Gunadi merupaka penulis asal Yogyakarta. Dalam puisinya yang berjudul kecantikan wanita ini, ia mencoba mengungkapkan pemikirannya mengenai arti cantik. Sebab menurutnya, cantiknnya wanita bukan dilihat dari fisik, melainkan dari pandangannya terhadap dunia.
Pohon (Boy Candra)
Kau adalah pohon
dan aku adalah dahan
tanpa aku
kau akan kesepian.
Boy Candra, penulis yang tulisannya mampu merangkul generasi milineal ini banyak melahirkan tulisan-tulisan yang melankolis. Seperti pada puisinya yang berjudul Pohon ini. Di dalam puisi Pohon, ia menggambarkan betapa berharga dan pentingnya sosok kekasih bagi dirinya.
Cinta (Norman Erikson Pasaribu)
Ketika hujan datang dan ia sedang di rumah
ia naik, dan memasuki kamar ini untuk memastikan tak ada rembesan pada langit-langit.
Banyak tafsir dari puisi karya Norman yang satu ini. Namun yang jelas hanya Norma yang tahu persis apa yang dimaksud dari puisi singkat tersebut. Menurutmu, apa sih maksud dari puisi tersebut?
Puisi Cinta Untuk Gebetan Karya Aan Mansyur
Menjadi Hantu (Aan Mansyur)
Aku ingin tidur seharian di sepatumu saat kau pergi ke kantor menggunakan sepatu lain. Menunggumu di rumah tanpa mengeluh.
Aku ingin jadi warna kesukaanmu, melingkari lehermu. Berpura-pura sebagai selendang, karena seorang pria lain tidak putus menginginkan dadamu.
Aku ingin mendengkur sebagai ular sawah atau angin di sudut kamar, di tumpukan pakaian kotormu. Mereka hangat, dekat, mendekap, dan masih beraroma kita.
Siapa yang idak kenal Aan Mansyur? Salah satu karyanya yang amat puitis dan kaya akan makna bahkan pernah masuk ke dalam skenario film layar lebar ternama, Ada apa denga cinta.
Seperti pada puisi Menjadi Hantu yang membuatnya berkhayal dapat menjadi sesuatu yang mendampingi sekaligus menunggu kepulangan kekasihnya.
Laut Berparuh Merah (Aan Mansyur)
Akan kuhentikan tahun-tahun diamku demi mengatakan kau cantik. Setelah itu, aku bunuh diri. Atau memintamu menjadi seekor gagak yang mematuk mataku. Aku ingin melihat perihal terakhir sebagai merah paruhmu.
Halaman dan rumahmu penuh langit jatuh. Permukaannya menyentuh dan menjadi kalung bagi leher kotamu. Laut merebut kau. Matamu berteman dengan ikan dan terancam mata pancing.
Laut adalah langit, namun sedikit lebih basah. Keduanya cemburu pada matamu. Waktu jadi siang yang padam berminggu-minggu. Menggenang seperti kenangan yang ditinggalkan jalan pulang.
Bencana melandai dan jadi tongkat yang menggandeng Tanganku ke pantai. Dengan gemetar rindu, aku sentuh alismu. Sesuatu yang asin dan asing menjawabku. Butir-butir garam yang terbuat dari masa lalu kita. Aku tak bisa merasakan angin lagi sebagai lagu. Ia menyebut terlalu banyak nama.
Bekas lukaku hidup seperti sisa air yang terperangkap di telinga usai mandi. Seperti gigi bungsu. Susah payah tumbuh dan merobek gusiku.
Kau kini laut berparuh merah. Tulang rusukku debu. Cinta jadi lumpur, jika aku menyentuhmu. Aku menyimpan napas terakhir dalam botol. Aku meletakkannya di rambut-rambut halus tubuh berombakmu.
Kelak jika kau bangkit, lolos dari laut. Aku akan menyusun debu-debuku kembali sebagai kita. Sebagian kuciptakan jadi kata-kata yang cuma mencintai mulutmu dan telingaku.
Jika ditelusuri tiap-tiap katanya, banyak pesan tersirat dari kalimatnya. Banyak kenangan dan harapan yang disembunyikan dalam kiasnya. Aan Mansyur selalu kaya akan diksi dan kias yang penuh arti.
Puisi Untuk Kekasih Karya Penyair Terbaik Bangsa
Aku Ingin (Sapardi Djoko Damono)
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
Puisi berjudul “Aku Ingin” karya Sapardi Djoko Damono ini menjelaskan mengenai cinta dengan analogi yang sederhana tapi sarat akan makna. Di dalam kalimatnya menjelaskan situasi rasa butuh saling mendampingi dan beriringan.
Tapi (Sutardji Calzoum Bachri)
Aku bawakan bunga padamu-tapi kau bilang masih-aku bawakan resahku padamu-tapi kau bilang hanya-aku bawakan darahku padamu-tapi kau bilang cuma-aku bawakan mimpiku padamu-tapi kau bilang meski-aku bawakan dukaku padamu-tapi kau bilang tapi-aku bawakan mayatku padamu-tapi kau bilang hampir-aku bawakan arwahku padamu-tapi kau bilang kalau-tanpa apa aku datang padamu-wah !
Puisi karya Sutardji Calzoum Bachri yang berjudul “Tapi ini menceritakan tentang pengorbanan. Sangat romantis dan mengharukan. Ada sisi yang membuat pembaca luluh dan bertanya-tanya tentang keegosian yang tergambar. Menurutmu bagaiamana?
Kesadaran (Armijn Pane)
Pada kepalaku sudah direka,-Mahkota bunga kekal belaka,-Aku sudah jadi merdeka,-Sudah mendapat bahagia baka.
Aku melayang kelangit bintang,-Dengan mata yang bercaya-caya,-Punah sudah apa melintang,-Apa yang dulu mengikat saya.
Mari kekasih, jangan ragu-Mencari jalan; aku mendahului,-Adinda kini-Mari, kekasih, turut daku-Terbang kesana, dengan melalui,-Hati sendiri
Secara keseluruhan, terlihat cukup jelas bagaimana puisi yang berujudul “kesadaran” ini menggambarkan sebuah kematian. Tentang seseorang yang meninggalkan kekasihnnya karena takdir harus menjemput. Mencoba menenangkan dengan menceritakan keadaannya di alam sana.
Terjebak (Chairil Anwar)
Cintaku, aku telah mencoba dengan semua kekuatanku untuk merenggut bentuk seimbang pada diriku tapi, tidak ada yang membuahkan hasil.
Sekarang kutahu mengapa Shakespeare tidak dapat membandingkan cintanya dengan bulan sabit yang tenggelam
Itu mencorengkan kecantikan sang bulan dan menciptakan sebuah pohon masalah yang mungkin membuahkan masalah baru
Tuhan mungkin telah memaafkanku tiap inci dari dosaku akan dibersihkan
Apakah itu berarti fisik atau spiritual?Ya, mungkin itu sebuah kekuatan permanen yang mana tidak dapat menghentikanku dan aku berharap terus terjebak selamanya dengan kamu dan semua komunitas ini
Hatiku, selalu untukmu
Perampok Jiwa (Chairil Anwar)
Di kedalaman pikiranku
Aku melihat dirimuSeorang tampan yang belum habis
Berharap suatu hari kita akan bertemuSeorang yang mencuri pikiranku
Dan mengisinya dengan kehidupanYang merampok jiwaku
Dan membuatnya merasa benarSebuah gambar, berharap fantasi
Sebuah cinta dari kehidupan yang lainAku melihatmu begitu jelas
Kamu harus begituAku menolak perpisahan
Aku tidak dapat membiarkanmu pergiSuatu hari kita akan bertemu
Dan pikiranku akan terasa damai
Ditinggal seseorang yang dicintai memang sangat menyiksa diri. Tidak heran jika tiap kata yang ditulis dalam puisi perampok jiwa ini cukup jelas meggambarkan betapa ia masih menyimpan harapan untuk bertemu lagi.
Hanya (Sapardi Djoko Damono)
Hanya suara burung yang kau dengar
dan tak pernah kaulihat burung itu
tapi tahu burung itu ada di sanahanya desir angin yang kaurasa
dan tak pernah kaulihat angin itu
tapi percaya angin itu di sekitarmuhanya doaku yang bergetar malam ini
dan tak pernah kaulihat siapa aku
tapi yakin aku ada dalam dirimu
Puisi berjudul “Hanya” ini mnggambarkan ketulusan dari seseorang yang mencntai dalam doa. Tidak berharap dilihat keberadaannya, sebab ia yakin kekuatan cinta akan terus bertumbuh meski tidak berwujud.
Kutipan-Kutipan Cinta
Puisi Islami tentang Cinta karya Tere Liye
“Kau tahu, hakikat cinta adalah melepaskan. Semakin sejati ia, semakin tulus kau melepaskannya. Percayalah, jika memang itu cinta sejati kau, tidak peduli aral melintang, ia akan kembali sendiri padamu.” Tere Liye
Tere Liye merupakan penulis yang di setiap bukunya menyamaikan pesan yang juga terselip norma islam. Seperti dalam tulisan di atas yang menggambarkan keyakinan seseorang terhadap takdir yang telah digariskan.
“Berhentilah bertanya bagaimana menemukan pasangan yang baik. Mulailah menjadi orang baik dan terus lebih baik. Maka dengan sendirinya akan ditemukan.” Tere Liye
Tere Liye juga menyampaikan pesan bahwa wanita yang baik untuk lelaki yang baik seperti pesan Allah dalam Al-Quran. Tanda disadari, Tere Liye banyak menuangkan pengetahuan hukum-hukum cinta dalam Islam di setiap tulisannya.
“Jangan iri dengan kisah cinta yang ada dalam novel, film, lagu dan sebagainya. Itu semua ditulis oleh manusia, direka-reka, karangan saja, sedangkan kisah cinta kita, sungguh akan ditulis oleh maha memiliki skenario terbaik. Tidak akan tertukar. Tidak akan keliru.” Tere Liye
“Mencintai dalam diam adalah seperti menari sendirian diantara kabut pagi disebuah padang rumput yang mewah dan indah. Dan meski tidak tersampaikan, tidak terucapkan, demi menjaga kehormatan perasaan, kita selalu tahu itu sungguh tetap sebuah tarian cinta.” Tere Liye
Bisa dibaca dari tiap kalimat dalam tulisannya bahwa Tere Liye menyadari akan hadirnya cinta dalam diri manusia, tapi tidak pernah menuangkan romansa kekasih yang di mabuk asmara. Istimewanya Tere Liye, ia menyampaikan semua itu dengan halus tak teraba. Ia justru mendukung aksi cinta dalam diam, dan hanya bersuara ketika hendak ke jenjang pernikahan.
“Kisah-kisah cinta di buku itu, semua ada penulisnya. Tapi kisah cinta kau siapa penulisnya? Allah. Penulisnya adalah pemilik cerita paling sempurna di muka bumi. Tidakkah sedikit saja kau mau meyakini bahwa kisah kau pastilah yang terbaik yang dituliskan.” Tere Liye, Novel Rindu
“Tidak semua orang beruntung, menikah dengan cinta sejatinya, tapi semua orang bisa beruntung, menjadikan orang yang dinikahi sebagai cinta sejatinya.” Tere Liye
Sebuah kalimat yang harus direnungi. Memang benar, pada hakikatnya pernikahan bukanlah paksaan, bukan juga merasa benar atas rasa cinta yang sepihak. Percayalah akan garis takdir dan buat ia menjadi kesyukuran yang harus dijalani.
Puisi Cinta Sedih dan Patah Hati Karya Boy Candra
“Saat aku menulis kalimat-kalimat yang terlihat sok bijak. Kadang, aku bukan sedang menceramahi dirimu, justru aku sebenarnya sedang menguatkan diriku sendiri. Saat aku menulis kalimat-kalimat galau. Bukan selalu aku sedang terpuruk, aku hanya sedang menikmati proses yang pernah kulalui. Hanya menghibur diri.
Saat aku menulis kalimat-kalimat yang terkesan garing, memaksakan terlihat lucu. Aku bukan sedang mencoba membuatmu tertawa, aku hanya sedang berusaha menertawakan diriku sendiri.
Tulisan-tulisan itu kadang kusampaikan untuk menampar diriku sendiri. Untuk menghibur diriku sendiri. Meski aku kadang terlihat seperti mengatakan pada orang lain. Aku hanya sedang mencoba, mendengarkan diriku seolah-olah mendengarkan orang lain.”
–boycandra
Tulisan Boy Candra selalu membuat generasi muda merasakan apa yang telah ia rasakan. Bahkan Boy Candra pernah dinobatkan sebagai Presiden Galau oleh penggemarnya.
“Setiap kali kau merasa aku tak lagi pantas kau pertahankan, coba renungkan lagi kenapa sampai hari ini kau masih kupertahankan?
Setiap kali kau berpikir untuk segera melepaskanku. Coba renungkan lagi kenapa sampai hari ini aku tak pernah melepaskanmu?
Setiap kali kau berbuat sesuka hatimu pada hatiku, coba letakan dirimu di hatiku. Lihat siapa di antara kita yang menyebalkan, siapa di antara kita yang tak pernah pergi meninggalkan?
Kau mungkin selalu lebih cepat melihat kelemahanku, tapi apa kau menyadari betapa kuatnya aku menerima kelemahanmu?”
Nah buat kamu yang berulang kali berpikir bagaimana cara memutuskan Si Dia, coba deh renungkan lagi kenapa Dia masih mempertahankan orang jahat seperti kamu. Hehehe
“Ada titik kita tidak perlu menjelaskan apa-apa. Kita tidak perlu menerangkan apa yang sedang kita lakukan, apa yang sudah kita lakukan. Apa tujuan kita melakukan hal tersebut. Kita hanya perlu fokus pada apa yang kita kerjakan. Fokus pada apa-apa yang kita ciptakan. Sebab, beberapa orang sebenarnya juga tidak peduli meski pun kita jelaskan. Mereka hanya ingin memaksakan pandangan, tidak ingin mendengar penjelasan.”
–boycandra
Seperti kalimat yang disampaikan Boy, sejatinya kebaikan yang dijalani pun sebaiknya dilakukan untuk diri sendiri. Orang lain tidak perlu tahu dan biarkan mereka menghakimi dengan jalan pikirannya masing-masing.
“Kau pasti sudah tahu, kadang aku hanya butuh didiamkan. Saat banyak hal yang membuat bising kepalaku. Aku hanya butuh sediri, mengenali diri.
Sebab terus bersama saat bising di kepala hanya akan menimbulkan debat-debat tak beguna. Aku butuh waktu untuk menenangkan gemuruh dalam diriku. Aku butuh waktu untuk menenangkan hal-hal liar dalam diriku.”
–boycandra
Sering debat dengan Si Dia? Mungkin puisi diatas mewakili perasaanmu. Jika memang benar, cobalah didiskusian dan meminta waktu sejenak untuk menyendiri dan menenangkan pikiran.
"Sebagai seseorang yang pernah memberi warna dalam hidupku, tentu salahmu pun telah kumaafkan. Mungkin waktu itu terlalu sakit bagiku, sejujurnya aku sempat membenci apa yang kamu lakukan padaku. Tetapi, setelah semua kulalui dengan berusaha belapang hati, aku memilih melepaskan semua benci. Kumaafkan semua yang pernah kau sakiti. Hanya saja, maaf sebatas maaf, hanya untuk membuat perasaan kita baik-baik saja. Aku tetap tidak bisa mengulang kisah yang pernah ada."
–boycandra
"Pada waktu tertentu aku hanya ingin menghabiskan waktu di kamar, sepanjang hari. Dengan makanan yang cukup, buku-buku, internet, dan tidak ingin diganggu siapa pun. Bagiku, waktu-waktu seperti itu adalah waktu-waktu berharga untuk diriku."
–boycandra
Wah, benar banget nih. Terkadang lelah dan penatnya aktivitas sehari-hari dapat redan dan menghilang dengan cara-cara sederhana. Dengan menyendiri di dalam kamar seharian, misalnya.
“Hal yang mudah bagimu adalah meruntuhkan perasaanku, lalu bersikap seolah tak terjadi apa-apa. Padahal, aku membangun lagi hatiku dari luka masa lalu bertahun-tahun lamanya. Andai kau mau sedikit lebih mengerti: mengulang-ulang luka masa silam di hatiku hanyalah cara menikam tanpa belati, tapi robek di dada lebih bahaya.”
–boycandra
Buat kamu yang hobi menyakiti pasangan, coba deh baca tulisan Boy yang satu ini. Jangan diulangi lagi ya, kamu nggak tau betapa runtuh dan susahnya membongkar pasang perasaan.