Meski dua insan yang dilanda cinta tak dapat bersatu, resensi film Habibie dan Ainun 3 tak berakhir pilu. Itu karena cinta tak hanya soal apa yang kamu mau. Tapi memandang ke arah yang sama bersama pasanganmu.
Film yang rilis pada akhir tahun 2019 lalu ini telah merengkuh jutaan hati penikmatnya. Suguhan cinta yang berkelas, penuh prinsip, dan tak mengenal luka.
Jangan bandingkan dengan resensi film pertama yang rilis 2012, karena gejolaknya jelas beda. Jangan pula coba bandingkan dengan film keduanya, karena jelas tak akan sama. Tokoh sentralnya saja sudah beda.
Di film ini, kisah Ibu Ainun mudalah yang diangkat. Tentang perjuangannya meraih mimpi di tengah himpitan emansipasi. Tentang sepinya dunia tanpa keluarga mendampingi. Hingga ada seorang lelaki yang mengisi harinya, selain Pak Habibie.
Tapi layaknya semua film Habibie dan Ainun, selalu saja ada pelajaran berharga saat penonton melangkahkan kaki keluar dari bioskop. Akan ada sesuatu yang mengganggu jiwamu, menyentil lukamu, dan berani sekali lagi untuk terus melangkah maju.
Nilai moral positif apa yang bisa didapatkan dari film Habibie Ainun 3 ini? Baca sampai selesai ya, guys!
Pemeran film ketiga
Tak seperti film pertama dan kedua, di mana Bunga Citra Lestari selalu didapuk jadi ibu Ainun, di film ini dia digantikan oleh Maudy Ayunda. Sementara Reza Rahardian masih pakem jadi Bapak Habibie.
Selain itu, karena mengisahkan tentang masa kecil Ainun dan perjuangannya saat mengenyam pendidikan, banyak sekali pemeran baru yang dikenalkan. Salah satu yang paling sering muncul adalah Ahmad yang diperankan oleh Jefri Nichol.
Maudy Ayunda dan Jefri Nichol dapat beradu akting dengan apik sehingga chemistry keduanya bisa terlihat jelas di layar bioskop. Akting mereka berhasil mengaduk-aduk perasaan penonton dan membawa cinta di kelas berbeda.
Resensi film Habibie dan Ainun 3
Salah satu film romantis indonesia ini mengisahkan tentang perjuangan Ibu Ainun, seorang anak bidan Besari, yang ingin menjadi dokter dan kuliah di Fakultas Kedokteran UI. Ini tentang perjuangan seorang perempuan yang ingin meraih mimpinya di zaman yang masih belum kuat emansipasinya. Juga tentang cinta yang tidak satu frekuensi.
Latar belakang film Habibie dan Ainun terbaru
Latar belakang film Habibie dan Ainun 3 ini adalah saat masa kemerdekaan. Kala itu, emansipasi belum seperti sekarang. Di tengah perjuangannya untuk meraih mimpi, Ainun juga berjuang untuk bisa disetarakan. Dia harus kuat saat diejek dan tetap tegar meski dibeda-bedakan.
Mimpi memang menjadi satu hal yang harus diraih dengan aksi. Di film ini, kamu akan menyaksikan kesungguhan aksi itu. Perjuangan yang dilakukan Ainun muda bisa menginspirasi kita semua. Dia berjuang keras dan akhirnya bisa masuk fakultas kedokteran UI dan menjalani hari-hari berat sebagai mahasiswa.
Kisah perjuangan ini sayang sekali untuk dilewatkan.
Konflik cinta yang realistis
Salah satu hal yang membuat film ini menarik adalah konflik cinta yang dibangun antara Ainun dan Ahmad. Cinta mereka tak penuh drama, justru sesuai realita.
Dikisahkan Ahmad adalah seorang mahasiswa di fakultas hukum, ia adalah anak seorang Profesor bernama Husodo. Seorang profesor fakultas kedokteran yang dikenal dingin dan tegas.
Saat Ainun bertemu dengan Ahmad, keduanya saling jatuh hati. Ahmad seolah menjadi oase saat dia butuh teman. Jauh dari orang tua bagaimana pun membuatnya sempat kesepian.
Alih-alih menciptakan konflik layaknya sinetron masa kini yang cintanya tak direstui, film ini tidak demikian. Justru konfliknya sesuai realita. Bahwa cinta butuh visi yang sama.
Suatu ketika saat Ainun bersama Ahmad di pantai, dia menanyakan tentang rencana masa depan Ahmad. Sayangnya jawaban Ahmad tak membuat Ainun merasa klik. Jawaban itu menyadarkan Ainun bahwa mereka berdua punya jalan berbeda.
Namun, untuk mengungkapkan itu, Ainun hanya berkata, “Kita berada di buku yang sama, tapi halamannya berbeda.”
Dialog singkat yang sarat makna seperti ini menjadi kekuatan tersendiri buar resensi film Habibie dan Ainun 3. Oleh karena itu, meski ending film ini sudah ketahuan, cerita perjuangan dan kisah asmara Ahmad Ainun tetap bikin penasaran.
Recommended banget untuk ditonton, supaya kamu bisa melihat cinta dari sisi lain. Sebuah cara pandang terhadap cinta dari orang-orang yang sudah sukses. Agar tidak selalu Bucin berkepanjangan dan menemukan pasangan yang paling tepat untuk dijadikan teman hidup.