Rapper yang paling “heboh” saat ini DJ Khaled, beberapa waktu lalu membuat heboh seluruh penggemar dan industri musik secara keseluruhan. Hal ini dikarenakan dirinya melayangkan tuntutan ke Billboard gara-gara penjualan albumnya kalah sukses dari Tyler the Creator.
Seperti yang dikabarkan secara detail oleh PageSix.com, album teranyar Khaled yang bertajuk Father of Ashad (2019), sejauh ini terjual sebanyak 137.000 kopi sedangkan, album IGOR (2019) milik Tyler sejauh ini sudah terjual sebanyak 165.000 kopi.
Kalau dilihat, memang jumlahnya hanya terpaut sekitar 28.000 kopi saja. Namun tetap saja Khaled dan tim-nya tidak menerima kekalahan ini. Alhasil ia dan tim langsung melayangkan somasi ke Billboard.
Kekesalan dan ketidakterimaan rapper muslim ini menurutnya disebabkan kebijakan “bundle deal” yang kini sedang trend sekaligus kontroversial di kalangan industri musik.
Bagi kalian yang kurang begitu familiar, “bundle deal” pada dasarnya adalah bentuk kerjasama promosi penjualan album penyanyi atau band dengan pihak sponsor. Biasanya promosinya berbentuk kesempatan bagi pendengar untuk mengunduh album yang disponsori yang disertai pemberian merchandise dari pihak sponsor.
Nah biasanya hasil total hasil unduhan yang dilakukan oleh mereka-mereka yang mengambil paket tersebut, akan dihitung oleh Billboard sebagai tambahan penjualan album fisiknya. Contoh: Misalkan penjualan CD fisik Father of Ashad 80.000 dan pengunduhan albumnya 20.000, maka total penjualan album ini sudah dianggap 100.000 kopi.
Masalahnya disini, menurut tim Khaled, sebanyak 100.000 kopi unduhan Father of Ashad tidak dihitung oleh pihak Billboard. Sedangkan seluruh hasil unduhan bundle deal album IGOR milik Tyler (sayangnya tidak diketahui jumlah pastinya) dihitung oleh lembaga chart musik Amerika ini.
Melihat ketidakadilan ini, terang saja Khaled tidak terima dan benar-benar marah. Saking marahnya, ia sampai meluapkannya ke pihak label rekamannya, Epic Records yang dianggap rapper 43 tahun ini, tidak berjuang keras untuk memperjuangkan 100.000 unduhan kopi yang tidak dihitung sama sekali oleh Billboard tersebut.
Buntut panjangnya, Khaled pun harus melakukan rapat tertutup dengan CEO EPic, Sylvia Rhone yang menurut salah satu sumber terdekat Khaled, sesi rapat yang dimaksud sangatlah “panas”.
Selain itu, Khaled kini juga harus menghindar sementara dari akun Instagramnya setelah pasca kejadian ini, dirinya marah-marah seraya mengatakan kata-kata tak pantas ke Tyler.
Nah, pihak Billboard sendiri menanggapi insiden Khaled ini dengan menyangkal bahwa jumlah unduhan 1000.000 albumnya tidak dihitung. Namun di saat yang sama, mereka juga mengakui kalau memang terdapat sisa penjualan Father of Ashad yang mereka diskualifikasi dikarenakan adanya “anomali” di data perhitungan mereka. Hmm, aneh banget nih jadinya!
Ya terlepas keanehan tersebut, menurut kabar gara-gara insiden Khaled ini, ke depannya pihak Billboard akan me-review ulang kebijakan paket bundel album yang sedang trend ini sehingga ke depannya tidak akan ada lagi kejadian seperti yang dialami oleh Khaled ini.
Menurut rencana kebijakan baru terkait paket bundel ini akan diumumkan kembali di tahun 2020 mendatang. Kalau dipikir cukup disayangkan hanya gara-gara selisih total penjualan, baik Khaled dan Tyler kini harus “perang” satu sama lain untuk sementara waktu ini.
Sekarang mari kita doakan saja semoga masalah ini cepat selesai dan keduanya bisa damai kembali seperti semula Amin. Bagaimana nih pendapat kalian dengan permasalahan ini?