Mendengar lagu ‘Indonesia Raya’ berkumandang di Stadion Utama, Gelora Bung Karno sesaat sebelum tim sepak bola Indonesia berlaga memangsudah biasa. Namun, ada yang berbeda pada Kamis (8/11/2018) malam. Tidak ada event olah raga yang digelar, lagu kebangsaan Indonesia terdengar bergemadinyanyikan oleh penonton yang telah memadati stadion GBK.
Bukan untuk membelatimnas, ratusan penonton yang datang ke GBK adalah penggemar dari Guns’N Roses. Grup rock asal Amerika Serikat tersebut menggelar konser di Jakarta sebagai rangkaian tur ‘Not in This Lifetime’.
Pada pukul 19.30 WIB, Kikan yang mengenakan pakaian serbahitam naik ke atas panggung dan menyanyikan ‘Indonesia Raya’ tanpa diiringimusik. Dengan antusias, penonton mengikuti mantan vokalis Coklat tersebutbernyanyi. Pada layar yang ditempatkan di atas panggung, bendera Merah Putihditampilkan sebagai background selama lagu dikumandangkan. Lagu ‘IndonesiaRaya’ yang ditampilkan sebelum konser menjadi kejutan manis bagi fans Guns N’Roses.
Sudah sering menyanyikan dan hafal lirik di luar kepala, tapi mungkin masih banyak yang belum tahu fakta-fakta terkait lagu ‘Indonesia Raya.’ Nah kamu bisa langsung cek sendiri penjelasannya berikut ini.
1. Tidak boleh dinyanyikan sambil bertepuk tangan
Berbeda dengan lagu lain, saat mendengarkan lagu ‘Indonesia Raya’ kamu dilarang bertepuk tangan sambil bernyanyi. Kamu juga wajib berdiri tegak dengan sikap hormat. Pengertian berdiri tegak dengan sikap hormat adalah berdiri tegak di tempatnya masing-masing dengan sikap sempurna, dan pandangan lurus ke depan. Hal ini jelas dinyatakan dalam UU nomor 24 tahun 2009 pasal 62.
2. Memiliki 3 stanza (bait)
Lirik asli lagu ‘Indonesia Raya’ sebenarnya terdiri dari 3 stanza (bait). Jadi, jika dinyanyikan secara utuh versi aslinya tentu menjadi lebih panjang dari yang biasa kamu nyanyikan selama ini. Meski terasa sudah cukup panjang, lagu ‘Indonesia Raya’ yang selama ini kamu nyanyikan nyatanya hanya stanza pertama saja.
3. Sang pencipta meninggal sebelum ‘Indonesia Raya’ berkumandang di hari kemerdekaan
Lagu ‘Indonesia Raya’ ditetapkan sebagai lagu kebangsaan oleh para pejuang setelah bangsa Indonesia meraih kemerdekaan. Namun, sang pencipta W.R. Supratman tidak dapat mendengarkan lagu tersebut berkumandang pada 17 Agustus 1945 karena telah wafat tujuh tahun sebelumnya, tepatnya pada 17 Agustus 1938.
4. Ada karena tantangan
Jasa besar W.R. Supratman yang telah menciptakan lagu ‘Indonesia Raya’ memang tidak bisa dilupakan. Tanpa semangat nasionalisme yang tinggi dari beliau, lagu tersebut mungkin tidak akan pernah ada.
W.R. Supratman merasa tertantang untuk menciptakan lagu kebangsaan setelah membaca tulisan di majalah Timbul yang memberikan tantangan kepada ahli musik untuk berlomba-lomba membuat lagu kebangsaan. Didorong oleh rasa cinta tanah air yang besar, akhirnya beliau berhasil menciptakan sebuah lagu yang saat ini benar-benar menjadi lagu kebangsaan untuk Indonesia tercinta.
5. Direkam ulang
Proses rekam ulang Lagu ‘Indonesia Raya’ pernah dilakukan pada 18 Mei 2017. Lokasi yang dipilih adalah Studio Lokananta, Solo , sementara pengisi suara dipercayakan kepada putra-putri Indonesia yang tergabung dalam Orkes Gita Bahana Nusantara. Rekam ulang lagu dilakukan sebagai upaya untuk mengabadikan lagu ‘Indonesia Raya.’
Setelah mengetahui fakta-fakta di atas, rasa cinta kepadalagu kebangsaan menjadi semakin besar bukan? Sikap saat mendengar danmenyanyikan lagu pun tidak lagi sembarangan. Siapa yang akan menjaga lagu kebangsaan jika bukan kita sendiri.