Jakarta Selatan merupakan salah satu wilayah di DKI Jakarta yang mempunyai banyak tempat wisata menarik yang layak kamu kunjungi. Dari mulai wisata alam, wisata yang bersifat edukasi, wisata kuliner, museum sampai untuk kamu yang hobi melakukan wisata belanja dapat kamu temukan di Jakarta Selatan.
Apabila biasanya kamu mengisi liburan dengan berjalan-jalan ke taman hiburan, sekarang tidak ada salahnya kamu mengunjungi museum-museum yang berada di Jakarta Selatan. Selain banyak pilihan museum, juga biasanya harga tiket masuknya tidak terlalu mahal, kamu juga mendapat tambahan informasi yang penting dan menambah wawasan.
- Museum Satria Mandala
Museum Satria Mandala merupakan salah satu museum yang banyak dikunjungi pada musim liburan, terutama oleh rombongan pelajar yang sedang melakukan study tour. Berlokasi di Jl Gatot Subroto No 14, Jakarta Selatan, museum ini awalnya merupakan rumah dari Ibu Ratna Sari Dewi Soekarno, istri dari mantan Presiden pertama Republik Indonesia yaitu Ir. Soekarno dan juga sebagai tempat persemayaman terakhir Presiden Soekarno sebelum dikebumikan di Blitar sehingga dapat dipastikan bahwa tempat ini mempunyai nilai sejarah yang sangat tinggi bagi bangsa Indonesia.
Pada tahun 1971, di masa pemerintahan Presiden Soeharto, dimulailah pembangunan museum ini dan pada tahun 1972, Presiden Soeharto meresmikan sekaligus memberi nama, yaitu Museum Satria Mandala. Nama Satria Mandala diambil dari bahasa Sansekerta yang artinya Lingkungan Keramat Para Ksatria.
Museum Satria Mandala mempunyai koleksi berbagai jenis peralatan perang dari waktu lampau sampai sekarang, seperti tank, torpedo, koleksi ranjau, rudal, helikopter dan pesawat terbang. Salah satu di antaranya adalah pesawat bersejarah ‘Cureng’ yang pernah diterbangkan oleh Marsekal Udara Agustinus Adi Sucipto.
Di sini juga tersimpan salah satu benda penting di masa perjuangan, yaitu tandu yang membawa Jenderal Sudirman pada saat beliau melakukan gerilya dalam keadaan sakit melawan Belanda pada tahun 1940-an.
Selain itu pengunjung dapat melihat replika isi teks proklamasi berukuran raksasa yang sudah diketik dan dibacakan oleh Presiden Soekarno. Sementara di bawahnya terdapat gambar teks proklamasi yang masih dalam bentuk konsep, hasil tulisan tangan Ir Soekarno.
Dengan mengunjungi Museum Satria Mandala maka kamu seakan-akan kembali ke masa lampau yang penuh perjuangan dalam merebut kemerdekaan. Hal ini diperkuat dengan adanya diorama-diorama yang menggambarkan perjuangan bangsa Indonesia di masa lampau, seperti diorama pembacaan teks proklamasi, diorama kongres pemuda untuk membentuk BKR (Badan Keamanan Rakyat) sebagai cikal bakal TNI, diorama pemuda Surabaya yang menurunkan bendera Belanda di Hotel Yamato, diorama perebutan pangkalan udara dari penjajah Jepang di kota Malang dan masih banyak lagi
Kalau kamu tertarik untuk melihat seluruh koleksi yang ada di Museum Satria Mandala,kamu dapat membayar harga tiket Rp 2.500/orang. Museum Satria Mandala buka dari jam 09.00 sampai jam 14.30, buka setiap hari kecuali hari Senin dan hari besar.
- Museum Reksa Artha
Di saat kamu melakukan pembayaran dengan menggunakan uang, pernahkah kamu bertanya-tanya bagaimanakah sejarah uang di negara kita ini atau bagaimanakah bentuk uang pada jaman dulu?
Jika kamu pernah mempunyai pertanyaan-pertanyaan tersebut dan belum mendapat jawabannya, ada baiknya kamu perlu mengunjungi Museum Reksa Artha.
Sesuai dengan namanya Reksa yang berarti Menjaga dan Artha yang artinya Uang, maka Museum Reksa Artha merupakan museum yang ada hubungannya dengan sejarah uang di Indonesia.
Bangunan Museum Reksa Artha awalnya merupakan gedung tinta milik Perum Peruri. Kemudian oleh Bpk Wahyu Hagono, direktur utama PERURI tahun 1974-1989, bangunan ini dialihfungsikan sebagai museum dan pada tanggal 8 Mei 1999 diresmikan sebagai Museum Reksa Artha.
Museum yang terletak di JL Lebak Bulus I No 1 Cilandak Jakarta Selatan ini menyimpan koleksi barang bersejarah yang berhubungan dengan percetakan uang Indonesia, dari jaman kemerdekaan hingga masa orde baru. Beberapa koleksi yang dimiliki Museum Reksa Artha ini di antaranya ialah alat pembuat koin dan foto-foto lama ORI (Oeang Republik Indonesia).
ORI (Oeang Republik Indonesia) menjadi saksi sejarah bangsa Indonesia dalam memperjuangkan kemapanan ekonomi bangsa ketika baru merdeka dan keberadaan ORI juga menggugurkan tiga mata uang yang beredar sebelumnya, yaitu mata uang de Javasche Bank, mata uang Jepang dan mata uang Belanda (NICA).
Selain koleksi ORI, Museum Reksa Artha juga menyimpan berbagai macam alat berat yang digunakan untuk mencetak uang, seperti mesin giling plat uang logam, timbangan uang logam, mesin pencetak uang, alat repro buatan Inggris dan mesin potong.
Tidak hanya itu saja di Museum Reksa Artha terdapat juga koleksi yang bukan berupa uang seperti buku tabungan, stempel uang, pita cukai, materai, sertifikat tanah, paspor dan lukisan hasil karya para pejuang yang menempel di dinding mengelilingi museum.
Walaupun museum Reksa Artha menyimpan banyak benda penting bagi sejarah uang di Indonesia sayangnya museum ini sudah jarang dikunjungi orang dan juga sering tutup sehingga jika kamu ingin mengunjunginya, kamu harus membuat janji terlebih dulu.
- Museum Layang-layang
Jakarta Selatan memang memiliki beberapa museum. Museum Layang-layang adalah salah satunya. Berbeda dengan museum-museum lain yang biasanya dimiliki oleh pemerintah, museum ini dimiliki oleh perorangan, yaitu Endang W Puspoyo, seorang pakar kecantikan yang menggeluti dunia layang-layang sejak tahun 1985. Pada tahun 2004 Museum layang-layang mendapat penghargaan dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dan pada tahun 2011 MURI (Museum Rekor Indonesia) memberikan penghargaan untuk pemecahan rekor pemrakarsa dan penyelenggara pembuatan layang-layang yang berbentuk diamond terbesar. Keunikan lainnya Museum Layang-layang merupakan museum layang-layang pertama yang ada di Indonesia. Ukurannya tidak terlalu besar, tapi koleksinya sangat banyak dan tentu saja menarik.
Museum Layang-layang berada di Jl. H. Kamang N0 38 Pondok Labu, Jakarta Selatan. Harga tiket masuknya dipatok Rp 15rb rupiah saja. Di museum ini ada berbagai jenis layangan dari yang kecil, besar, tradisional, layangan olahraga, modifikasi, layangan dari wilayah-wilayah terpencil, layangan luar negeri, hingga layangan juara festival.
Ada juga layangan unik yang bisa mengeluarkan suara musik saat diterbangkan karena dipasang alat musik tiup. Bahkan layangan unik tersebut panjangnya mencapai 250 meter. Jika kalian pecinta layangan, maka kalian harus kunjungi tempat ini sebagai tujuan wisata kamu di Jakarta Selatan.
- Museum Basuki Abdullah
Museum yang berisi karya lukisan dari Basuki Abdullah ini sangat cocok dikunjungi oleh kalian pecinta seni lukis, khususnya karya Basuki Abdullah. Museum yang beralamat di Jl Keungan Raya No 19 Cilandak Barat Jakarta Selatan ini mematok ticket masuk sebesar Rp 2.000 dan waktu buka museum Selasa hingga Jumat, jam 8 pagi hingga 4 sore dan Sabtu-Minggu jam 8 pagi sampai jam 3 sore.
- Museum Kehutanan Nasional Manggala Wanabakti
Museum yang diresmikan pada 24 Agustus 1983 ini merupakan satu-satunya museum kehutanan yang berada di Jakarta. Di museum ini menyimpan berbagai jenis kayu mulai dari kayu jati, meranti, dan lainnya.
Museum 2 lantai ini dibangun sebagai pusat informasi dan dokumentasi kehutanan di Indonesia. Pada lantai 1 berisi artefak kehutanan lengkap dengan informasi yang berbentuk diorama sesuai aslinya, sementara di lantai 2 menyimpan berbagai foto dan informasi tentang hutan yang berada di Indonesia.
Museum ini berada di Gedung Manggala Wanabakti Blok VI, Jl Gatot Subroto Jakarta.
- Museum Tengah Kebun
Museum yang berada di bilangan Kemang Timur tepatnya di Jl Kemang Timur No 66 Jakarta Selatan ini memang belum banyak diketahui orang. Bahkan menurut informasi, untuk mengunjunginya pun diharuskan untuk memesan dan menjadwal kedatangan terlebih dahulu.
Di museum tengah kebun ini menyimpan koleksi ribuan benda bersejarah dari berbagai negara termasuk dari Indonesia.
Untuk mengunjungi museum ini tidak dikenakan biaya alias gratis. Namun pengunjung harus melakukan pemesanan atau reservasi terlebih dahulu. Waktu buka Hari Rabu – Kamis dan Hari Sabtu – Minggu mulai pukul 9 pagi hingga 5 sore.
Demikian tempat wisata museum yang berada di Jakarta Selatan, semoga dapat menjadi pilihan bagi kamu yang ingin berwisata sekaligus menambah wawasan tentang Indonesia.