Bagi mereka yang lahir di awal 80an-90an akhir pasti tidak asing atau setidaknya pernah mendengar lagu-lagu hits dari band Rapcore satu ini, yeah Limp Bizkit. Limp Bizkit band asal Florida, Amerika, menjadi salah satu band besar awal 90an. Bahkan, album-album mereka telah terjual lebih dari 30 juta kopi di seluruh dunia.
Band yang senantiasa dipasangkan dengan Korn oleh penggiat musik karena memerkenalkan genre baru, yakni Nu Metal. Limp Bizkit juga dikenal sebagai band yang mengusung genre Rage Rock. Genre yang dipromosikan secara khusus oleh pemilik MTV untuk para remaja. Apapun genre yang disematkan pada Limp Bizkit, mereka telah menjadi salah satu band popular di kalangan generasi 80an dan 90an awal
Limp Bizkit memiliki banyak fans tetap dan juga fans karbitan di berbagai belahan dunia. Begitu juga di Indonesia. Limp Bizkit memang tidak lepas dari ikon pop generasi 80an dan 90an, jadi, band ini mungkin sedikit asing di telinga generasi 2000an awal.
Limp Bizkit menjadi guest star di Soundrenaline 2018. Soundrenaline merupakan salah satu festival musik yang ditunggu-tunggu muda-mudi Indonesia.
Mengenal Soundrenaline
Soundrenaline merupakan festival musik yang diprakarsai oleh PT. HM Sampoerna Tbk dan bekerja sama dengan berbagai macam pihak. Soundrenaline sendiri awalnya dilaksanakan pada tahun 2002. Bisa dibilang Soundrenaline menjadi pioneer untuk festival-festival musik lainnya yang mengikuti jejaknya.
Hal ini terbukti ketika 2002, Soundrenaline dengan tema “Experience Em All” yang diadakan di Jakarta dan mengundang banyak band papan atas Indonesia, seperti Slank, GIGI, BIP, Sheila on Seven, dll, sukses menghipnotis para penontonnya dengan massive.
Soundrenaline 2018 pastinya jauh lebih baik dibanding perhelatan sebelumnya karena penyelenggara senantiasa berinovasi terhadap apa yang akan disuguhkan dalam festival ini. Jadi, Soundrenaline menjadi salah satu festival musik yang layak untuk kalian datangi guys.
Tahun ini mengusung tema “The Soul of Expression,” Soundrenaline menggaet banyak pengisi dari Burgerkill, Sheila on Seven, Padi Reborn, Toni Q, hingga Kikagaku Moyo (Jepang), Phum Vipruit (Thailand), dan tentunya Limp Bizkit. Diadakan selama dua hari, yakni 8-9 September 2018. Venue yang dipilih tahun ini, Taman Budaya GWK Bali yang berhasil membius penonton, sehingga turut menambah keseruan acara ini. Pokoknya seluruh rangkaian road to Soundrenaline 2018, hingga acara puncaknya di Bali sangat seru dan sayang untuk dilewatkan.
Nyanyi Bareng Limp Bizkit di Soundrenaline 2018
Jam menunjuk setengah 12 malam WITA, tak lama Wes Borlan naik di atas panggung disusul oleh Fred Durst. Seketika penonton bersorak ramai. Para penonton telah menanti-nanti penampilan dari band Florida ini. Momen ini menjadi nostalgik bagi sebagian penonton yang lahir di 80an awal dan 90an akhir yang biasanya mendengarkan lagu mereka melalui kaset tape atau cd player.
Sesaat setelah lagu Thieves milik Ministry and Hot Dog dilantunkan Fred, penonton langsung membentuk lingkaran mosfit. Barisan yang tenang pun seketika acak-acakan membentuk lingkaran di depan panggung.
Tak kalah ramai ketika Limp Bizkit menyanyikan lagu hitsnya “Rollin’(Air Raid Vehicle)” dan “My Way” menghantam GWK malam itu. penonton ikut bernyanyi keras menirukan alur vokal Fred yang diigringi dengan ciamik oleh Borland dkk.
Fred sesekali melontarkan candaanya, mengacungkan jari tengah ke penonton. Tak lupa pula Fred menyatakan rasa terima kasihnya telah diundang untuk datang ke Indonesia.
Setelah dua lagu itu, penonton tidak berhenti dihantam oleh Fred dkk. “My Generation” lebih-lebih membuat gaduh suasana saat Fred maju kedepan panggung dan bersalaman dengan penonton. Hingga salah satu penonton menariknya dengan keras dan ia menegurnya dengan memukul mic ke penonton tersebut.
Dan sampai pula pada ujung penampilan nostalgik dari Limp Bizkit yang diganjarnya dengan menyuguhkan “Take a Look Around.” Lagu yang juga merupakan soundtrack dari Mission Impossible yang tak dipungkiri lagi ketenarannya. Lagu ini berhasil menutup dengan ciamik penampilan Limp Bizkit di Soundrenaline 2018, sekaligus mengakhiri salah satu festival musik besar di Indonesia tahun ini.